Download

Kamis, 04 Maret 2010

KETERAMPILAN BERPIKIR ANAK

Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Akan tetapi pikiran manusia walaupun tidak bias dipisahkan dari aktivitas kerja otak lebih dari sekedar kerja organ tubuh yang disebut otak. Kegiatan berpikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan peraaan dan kehendak manusia . Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada objek terentu, menyadari kehadirannya seraya secara aktif menghadirkannya dalam pikiran kemudian mempuyai gagasan atau wawasan tentang objek tersebut.
Pendapat umum menyatakan bahwa keterampilan berpikir yang efektif merupakan suatu karakteristik yang dianggap penting oleh sekolah pada setiap jenjangnya, meskipun keterampilan berpikir seperti ini jarang diajarkan oleh guru di kelas. Mengajarkan keterampilan berpikir secara eksplisit dan memadukannya dengan materi pembelajaran (kurikulum) dapat membantu para siswa untuk menjadi pemikir yang kritis dan kreatif secara efektif. Artikel ini mencoba menjabarkan definisi keterampilan berpikir, menjelaskan bagaimana seharusnya keterampilan berpikir tersebut diajarkan di sekolah, dan menunjukkan bagaimana keterampilan berpikir tersebut diterapkan pada pembelajaran di sekolah.
Seperti dikemukakan oleh Charles S. Pierce, dalam berpikir ada dinamika gerak dari adanya gangguan suatu keraguan atas kepercayaan atau keyakinan yang selama inui dipegang, lalu terangsang untuk melakukan penyelidikan, kemudiana diakhiri dalam pencapaian suatu keyakinan baru.
Dalam upaya untuk mengenal benar-benar objek semacam itu, seseoang harus dengan rajin memperhatikan semua seginya, menganalisis objek tersebut dari berbagai pendirian yang berbeda. Kesemuanya ini adalah berpikir.
Perbedaan dalam cara berpikir dan memecahkan makalah merupakan hal nyata dan penting. Perbedaan dari mungkin sebagian disebabkan oleh faktor pembawaan sejak lahir dan sebagian lagi berhubungan dengan taraf kecerdasan seseorang.
Ada yang berpendapat bahwa berpikir adalah :
1. Berpikir adalah aktifitas
2. Aktifitas bersifat idiasional

Pieget menciptakan teori bahwa cara berpikir logis berkembang secara bertahap, kira-kira pada usia dua tahun dan pada sekitar tujuh tahun, ia menunjukan bahwa anak-anak tidak seperti bejana yang menunggu untuk diisi penuh dengan pengetahuan. Mereka secara aktif membangun pemahamannya akan dunia dengan cara berinteraksi dengan dunia. Pada beberapa periode yang berbeda dari perkembangan mereka, anak- anak mampu melakukan berbagai jenis interaksi yang berbeda, dan sampai pada berbaai pemahaman yang berbeda. Periode sebelum sekitar usia dua tahun disebut periode sensori-motor, usia dua sampai tujuh tahun periode pra-operasional
Ide mengenai perkembangan ini memberikan suatu cara pemikiran tentang adanya gaya-gaya berpikir pada manusia. Misalnya mungkin jenis pekerjaan atau pendidikan tertentu memberikan dorongan kea rah berpikir yang lebih teliti dan lebih mahir dalam segi pengkhayalan. Sedangkan yang lain dalam segi wujud dan yang lainnya lagi dalam segi symbol. Seorang ahli matematika atau seorang angkuntan tidak akan bias bekerja terlalu jauh, kecuali apabila ia dapat mempergunakan symbol-simbol abstrak dengan baik. Namun seorang pelukis atau juru potret aau musikus-musikus tertentu mungkin mengembangkan derajat keahlian yang lebih tinggi dalam gaya berpikir secara wujud. Dan seorang ballerina atau seorang ahli mesin yang baik mungkin mengembangkan “pembendaharaan kata” tentang penghayatan, mengembangkan kemampuan untuk erasakan perbedaan-perbedaan yang sangat kecil, yang kebanyakan orang mungkin sama sekali tidak memilikinya. Namun tampak ada dimensi lain yang sangat tersendiri dalam persoalan tersebut. Tak hanya sebagian orang yang lebih mahir ketimbang orang lain dalam mempergunakan wujud atau perasaan-perasaan perabaan, tetapi ada juga sebagia orang yang berpikir jauh lebih analitik ketimbag orang-orang lain.
Berpkir itu, seperti kata ahli piker tampaknya mudah saja sejak kecil semua orang biasa melakukan. Namun apabila diselidiki lebih lanjut dan terutama bila dipraktikan, ternyata banyak mengandung kesulitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar