Download

Sabtu, 20 Juli 2013

KEMANA MELANGKAH!



“Dan orang-orang yang membantah Diinullah sesudah agama itu diterima, maka bantahan meraka itu sia-sia saja disisi Rabb mereka dan mereka akan mendapat murka dan bagi mereka siksa yang amat keras”.
Sesungguhnya kalau kita memikirkan usia kita, waktu hidup kita di dunia, tentunya kita akan bertanya, untuk apa waktu yang telah kita tunaikan selama ini. Jangan dipungkiri, bahwa kita memang menyadari hal itu, lalu apa jawab kita? Akankah kita mengatakan bahwa selama ini hidup kita untuk mengejar karier, studi, mencari nafkah, mencari kesenangan pribadi, bermain-main dengan teman sebaya? Atau yang lainnya, bahkan lebih dari itu. Sesudah itu apakah kita akan merasa puas, nikmat? Dan itukah yang kita tuju, tujuan hidup kita?
Ketahuilah, sesungguhnya tujuan hidup manusia bukanlah kesenangan di dunia semata, yakinlah akan adanya kehidupan lagi setelah mati. Dan kehidupan itu amat terkait dengan kehidupan di dunia yang sekarang ini tengah kita geluti. Kalau didunia kita menginginkan kebahagian, pada kehidupan setelah mati pun kita menginginkan kebahagiaan. Di sinilah kehidupan kekal, kampung akhirat, tempat kembali semua manusia.
“Dan diantara manusia ada yang mendo’a:
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (Q.S. Al-Baqarah: 201)
Orang-orang beriman semestinya mengetahui bahwa kenikmatan dan kebahagiaan hidup (dunia dan akhirat) tidak akan berhasil di raih tanpa usaha yang sungguh-sungguh. Dengan usaha yang sungguh-sungguh ini pula akhirnya menyelamatkan orang-orang mukmin dari siksa neraka jahim. Lalu, bagaimana usaha yang sungguh-sungguh itu? Perhatikanlah, sesungguhnya tidak ada usaha yang sungguh-sungguh, tidak ada amalan yang dan aktivitas lain bagi kita, melainkan hanya taat dan berbakti kepada Rabb kita Allah SWT.
Orang-orang mukmin pun akan senantiasa mampu memecahkan segala problema kehidupan dan ujian keimanan, hanya dengan mengikuti perintah Khaliqnya, memenuhi seruannya dan menjauhi larangannya. Apa yang datang dari Allah mereka terima dengan penuh ikhlas dan dengan keikhlasannya pula mereka melaksanakan aturan Illahi di muka bumi ini dengan penuh rasa optimis, menjunjung tinggi nilai-nilai yang dikandungnya dan mereka musnahkan segala aturan-aturan yang nyata-nyata bertentangan dengan aturan Rabbnya.
Demikianlah aktivitas hidup seorang muslim di dunia ini, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Bila seorang muslim telah memahami hal ini, niscaya ia akan mampu menjawab hakekat kehidupan ini. Pada akhirnya ketika hati kecil kita menanyakan ‘apakah kita telah menyiapkan bekal yang cukup untuk perjalanan abadi nanti di kampung akhirat? Maka dengan mantap pula kita akan menjawab, bahwa jika apa yang kita lakukan selama ini berjalan diatas aturan-Nya, Insya Allah kita sedang menyiapkan bekal, walaupun masih terlalu kecil.
Lebih jauh dari permasalahan di atas, tentunya kita juga akan memahami bahwa ternyata kehidupan dunia hanyalah ajang latihan dan ujian yang di masuki oleh berbagai umat pada tiap-tiap zaman. Dari sinilah akan diuji siapa yang taat kepada Rabbnya dan siapa yang ingkar kepada-Nya.
Sesungguhnya jika kita telah memahami hakekat kehidupan dunia, pasti kita semua akan berlomba-lomba untuk menyelamatkan diri dari segala kemaksiatan, bahkan lebih dari itu kita akan berusaha dan bekerja keras untuk menyelamatkan saudara-saudara kita, mengangkat setinggi-tingginya aturan Illahi dan menghalau segala bentuk dan fenomena kekufuran. Untuk selanjutnya kita memasuki kehidupan yang sejahtera dan sentosa, menjadi umat yang mempu memimpin dunia.